Masyarakat tak banyak tahu tentang alat musik ini, mendengarnya saja terasa kurang familiar. Walaupun mereka tahu tak semua orang bisa memainkan alat musik ini karena untuk di jumpai saja susah di masing-masing Kota kecuali di tempat asalnya yaitu pulau Rote NTT. Dan tanpa kita sadari banyak juga masyarakat yang tidak mengetahui bahwa gambar sasando telah dikenalkan pada uang 5 ribuan. Hayooo mulai berpikir ni yang mana rasanya nggak pernah ada tu pada uang 5 ribuan. oke nanti di akhir artikel ini admin kasih lihat gambarnya,, :-) jadi sebaiknya kita mengenal musik ini terlebih dahulu.
Sasando adalah jenis alat musik Instrumental dan tentunya berdawai mirip dengan kecapi. Konon katanya alat musik ini sudah digunakan masyarakat Pulau Rote pada abad ke-7. Kata sasando berasal dari kata sasandu yang berarti bergetar dan berbunyi. Gambaran untuk detail alat musik ini adalah tabung bambu yang menjadi bahan utamanya dan ada bantalan melingkar dari atas kebawah, bantalan-bantal ini berfungsi untuk menganjal senar-senar. setiap bantalan itu tingginya berbeda-beda sehingga menghasilkan suara yang berbeda-beda atau memiliki nada sama seperti alat musik lainnya. Kemudian yang menjadi ciri khasnya adalah daun lontar yang mirip kipas menjadi wadahnya yang terkesan unik, namun tak hanya sekedar unik daun lontar yang telah dianyam itu juga ada fungsinya sebagai resonansi sasando tersebut.
Nah siapakah orang yang penuh andil dari perkembangan dan sekaligus sebagai maestro dari alat musik ini, ya dia adalah Jeremias august pah yang lebih akrab disapa Oom Pah, usianya kini menginjak 68 Tahun. Pada tahun 2006 Oom Pah di undang ke Negara Jepang untuk memperkenalkan dan cara memainkan alat musik tersebut, Alat musik ini begitu diminati oleh orang Jepang sehingga banyak pesanan dari negara tersebut dan sambil melebarkan citra musik tradisional Indonesia kini alat musik sasando makin diminati di berbagai negara tak terkecuali Amerika.
Tapi Ada yang sedih dipikirannya Oom Pah ketika di wawancarai di workshopnya yang begitu sederhana dia menyayangkan para remaja NTT yang tidak begitu berminat untuk memainkan alat musik ini. Dia bingung kenapa orang luar negeri yang elbih berminta walupun orang-orang tersebut tak memiliki bakat untuk memainkannya beberbeda dengan anak-anak remaja yang berada di Pulau Rote, Dia hanya mengharapkan alat musik ini jangan sampai di akui oleh negara lain. Ada kebanggannya yang masih tersisa ketika anaknya menjadi penerusnya untuk menjunjung tinggi alat musik ini lebih dikenal masyarakat Indonesia khusunya tanah kelahirnya.
Dan yang mungkin membuatnya juga bangga adalah ketika masyarakat baru banyak mengenal alat musik pada ajang IMB Indonesia mencari bakat ada seseorang maestro muda Sasando yaitu Berto Pah yang ikut sebagai finalis dalam ajang itu.
Oke mungkin itu saja yang bisa admin bagi informasi tentang alat musik unik dari negara tercinta kita, Semoga semakin banyak orang yang mengenal dan meghargai alat musik ini dan terus melestarikannya.
Nah sesuai janji admin tadi ini admin kasih gambar uang 5 ribuan yang menampilkan gambar alat musik sasando.
0 komentar:
Post a Comment