Preman Pensiun adalah sinetron bergenre drama komedi yang ditayangkan RCTI dan diproduksi oleh MNC Pictures dan ANP Production. Ditayangkan Setiap Hari pukul 17.15 WIB.
Serial Komedi Penuh Inspirasi Bahar sebenarnya cuma preman “kecil”,
tapi wilayahnya cukup luas, selain menjadi “backing” para pedagang kaki
lima, juga menguasai sebuah pasar dan terminal. Kisah yang akan
dituturkan dalam serial ini bukanlah perjalanan hidupnya sejak awal,
meskipun dalam beberapa dialog terceritakan juga, melainkan kisah di
masa tuanya ketika dia memutuskan untuk pensiun.
Masa lalu yang terceritakan dalam dialog adalah bahwa bahwa merantau dari Garut ke Bandung sekitar tahun 1975-1976,
ketika dia remaja dan pergi merantau karena keluarganya di kampung
sangat miskin. Di Bandung, Bahar remaja mencari nafkah sebagai penjual
tahu, leupet dan telor asin di bis sebelum keluar terminal.
Penghasilan Bahar kala itu tidaklah besar, cuma pas-pasan, cenderung
minim. Dia menerima itu sebagai rejekinya, tapi yang tidak bisa dia
terima adalah bahwa dia harus membayar pajak pada para preman. Bahar
kemudian berpikir bahwa dari pada dipungut “pajak” lebih baik dia yang
memungut pajak.
Kemampuan beladiri yang dipelajarinya karena tradisi di kampung dan
tekad yang kemudian muncul untuk bertahan dan berjaya di perantauan,
membuat dia kemudian nekad perlahan-lahan masuk jaringan premanisme yang
menguasai terminal. Bermula dari cuma sekedar “keset”, lama kelamaan,
tahun demi tahun, perlahan-lahan, Bahar kemudian mencapai puncak
kekuasaan.
Sepuluh tahun pertama, Bahar hanya menjadi bagian dari kekuasaan
sebuah jaringan premanisme, dua puluh tahun selebihnya, Bahar adalah
pemegang kekuasaan yang mencengkram jalanan, pasar dan terminal.
Tangan kanannya adalah Muslihat, maling amatir yang masuk ke rumahnya
sekitar dua puluh tahun silam. Muslihat berhasil ditaklukan hingga
tidak sadarkan diri dan baru siuman tiga hari kemudian, di hadapan Bahar
dan polisi. Setelah tahu bahwa Muslihat mencuri demi untuk membiayai
ibunya masuk rumah sakit, Bahar meminta polisi untuk tidak memproses
kasusnya secara hukum, mengakui Muslihat sebagai saudaranya dan
persoalan akan diselesaikan secera kekeluargaan.
Muslihat diberinya uang satu juta yang pada waktu merupakan jumlah
yang luar biasa. Setelah seminggu, Muslihat kembali pada Bahar dengan
uang yang masih utuh. Muslihat bermaksud mengembalikan uang itu karena
sudah tidak membutuhkannya lagi. Ketika dia pulang ke kampung dengan
membawa uang, ibunya sudah terlanjur meninggal.
Bahar kemudian meminta Muslihat untuk bekerja padanya. Rasa hormat
Muslihat dan kepercayaan Bahar, membuat mereka tidak terpisahkan hingga
dua puluh tahun kemudian.
Season 1
Setelah kematian istrinya, ia menyatakan pensiun menjadi preman.
Pernyataan hanya disampaikan kepada tangan kanannya, Muslihat. Alasan ia
pensiun dikarenakan sebelum istrinya meninggal, istrinya berujar akan
menunggunya di surga. Bahar bepikir, bahwa kalau dia terus menjadi
preman, tidak mungkin akan sampai ke sana.
Keputusan Bahar tidak bisa diterima oleh Muslihat. Sebab, pensiunnya
Bahar akan menimbulkan hancurnya kemapanan kekuasaan mereka, membuat
kelompok-kelompok kecil di bawah mereka akan tercerai-berai, berdiri
sendiri-sendiri. Secara bisnis, ini akan merugikan Muslihat yang hanya
jadi tangan kanan Bahar dan tidak memiliki kelompok.
Pensiunnya Bahar yang tidak diumumkan itu dimanfaatkan oleh Muslihat
untuk mengambil alih kekuasaan dan jatah untuk Bahar sampai kemudian
tindakan semua terungkap dan menimbulkan konflik. Para pemimpin kelompok
kecil seperti Komar (preman pasar), Jamal (preman terminal), dan Herman
(preman jalanan) berebut kekuasaan. Kemudian, Bahar turun kembali untuk
membereskan situasi tersebut.
Season 2
Kang Muslihat hidupnya berubah, lebih makmur sejahtera setelah
menggantikan posisi Bahar. Ia sekarang sudah bisa membelikan segala
keperluan rumah tangga. Beda halnya dengan Komar yang masih sulit
membahagiakan istri dan anaknya.
Sementara Bahar hanya di rumah bersama Amin dan Imas karena Kinanti
kerja dan pindah ke Jakarta. Bagi Bahar, keluarga adalah yang terpenting
setelah ia resmi mengundurkan diri sebagai pimpinan preman.
Jamal bebas dari penjara, kebebasannya menimbulkan konflik baru bagi
Kang Mus dan anak-anak buahnya. Jamal berencana untuk balas dendam
dengan mengatur Jupri masuk kembali menjadi anak buah Kang Mus. Jamal
sangat ambisius untuk menggeser posisi Kang Mus.
Memasuki bulan Ramadhan, Bahar merasa gembira kedatangan cucu dan
menantunya. Dari semua anak perempuan Bahar hanya Kinanti yang belum
punya pasangan. Kinanti memang belum menikah, salah satu alasannya
karena status Bahar seorang boss preman. Kinanti mencari tahu kisah
tentang ayahnya melalui Kang Mus dan beberapa narasumber lainnya.
Kisah Preman Pensiun pada season 2 ini juga dibumbui komedi antara
Murad, Pipit dan konflik rumah tangga Komar yang tiada hentinya serta
kisah Ubed yang sedih karena cintanya pada Dewi bertolak sebelah tangan
karena Dewi punya pacar baru. Ubed pun pindah profesi dari pedagang
cilok menjadi pedagang kolak. Sementara Saep tetap konsisten menjadi
copet walaupun memasuki bulan puasa.
Pensiunnya Bahar yang di perankan Didi Petet membuat tayangan ini makin naik ratingnya, dan seperti sudah di gariskan dalam skenario dan campur tangan kehendak Allah, meninggalnya Didi Petet membuat alur cerita makin menarik. Pada season 2 ini sesungguhnya memang didedikasikan kepada Alm.
Perubahan situasi ketika Kang Bahar tidak ada lagi, membuat Kang Mus berpikir keras karena ia menginginkan anak-anak buahnya mencari profesi lain. Dan dia juga berjanji suatu saat akan pensiun seperti Kang Bahar dan ingin memiliki usaha penjualan kecimpring.
SINOPSIS SERIAL KOMEDI PREMAN PENSIUN 1 DAN 2 YANG MAKIN NAIK RATING
Posted by Ruri Musik
Blog, Updated at: 18:30
0 komentar:
Post a Comment