Dinas Sosial Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur membawa seorang kakek
berpakaian badut Winnie the Pooh dari depan Lippo Mall di Kota Udang
itu. Pria di balik kostum badut beruang kuning ini bernama Suaedi, hidup
sebatang kara di daerah Driyorejo, Gresik.
Diduga Suaedi rela
melakoni pekerjaan dengan berkostum badut hanya modus, agar banyak orang
kasihan dan dirinya mendapat untung lebih banyak dari sekadar mengemis.
Kakek
berumur 75 tahun itu juga mengaku menderita sakit stroke. Dengan dalih
itu, meski sakit, dia berusaha mencukupi kebutuhan hidupnya menjadi
badut, berharap belas kasih orang. Dengan berkostum beruang kuning itu,
Suedi bisa kantongi Rp 500 ribu setiap harinya, hasil belas kasih orang.
Kepala
Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Sidoarjo Husni Tamrin
akhirnya perintahkan petugas membawa Suaedi agar dirawat di Liponsos
Sidoarjo, Jalan Sidokare.
Hasil investigasi Liponsos, ternyata
Suaedi adalah warga Mojokerto bukan Gresik dan memiliki rumah mewah
dengan tujuh istri serta lima anak. Si kakek beruang kuning itu, juga
tidak menderita stroke seperti dikabarkan banyak pihak.
"Setelah
kita cek kesehatannya, dia enggak sakit. Senin kemarin, sekitar pukul
10.00 WIB, dia kita pulangkan. Sesuai KTP-nya, dia warga Mojokerto. Dia
kita serahkan ke Dinsos Mojokerto. Dia juga dijemput satu dari lima
anaknya," kata petugas yang ikut mendampingi Suaedi, Dayat pada
merdeka.com di Kantor Liponsos, Sidoarjo, Selasa (16/6).
Dayat
mengungkapkan, Suaedi sebenarnya hanya mengaku sedang menderita stroke
dan hidup sebatang kara, untuk menarik belas kasih orang. "Hasil dari
menjadi badut, dia bisa mendapat Rp 500 ribu per hari, ini dari
pengakuannya sendiri. Dia bilang kalau sehari tidak dapat (Rp 500 ribu)
itu, dia tidak akan pulang," tutur Dayat.
Disahuti petugas lain
sambil tersenyum geli. "Dari hasil itu, dalam satu tahun dia bisa
membeli rumah di Mojokerto, beli motor Yamaha Vixion dan motor matik.
Istrinya saja ada tujuh. Katanya istri saya cuma tujuh saja. Cuma tujuh.
Loh ini bener dari pengakuannya sendiri," katanya tersenyum geli
menirukan keterangan Suaedi.
"Memang kemarin dia mengaku istrinya
ada tujuh. Waktu kita bawa kemarin, kan bukan hanya Suaedi, tapi istri
ketujuhnya juga kita bawa. Entah istri-istrinya yang lain meninggal atau
cerai, kita tidak tahu. Yang jelas, dia bilang istrinya tujuh," kata
Dayat lagi.
Jadi, masih menurut keterangan Dayat, saat Suaedi
dibawa petugas Liponsos Sidoarjo pada Minggu kemarin, tiba-tiba seorang
perempuan mengaku anak Suaedi berlari menghampiri petugas, dan
mengatakan masalah itu.
"Pertama dia mengaku anaknya, tapi
setelah kita desak ternyata mengaku istri ketujuh Suadi. Namanya Karsih.
Jadi, Karsih ini memang mengawasi Suaedi dari jauh setiap hari. Dia
tidak ikut berpakaian badut. Tapi dalam tasnya ada dua pakaian badut,"
tandasnya.
0 komentar:
Post a Comment