Ironis jika kita mendengar kalimat itu, saat ini kita patut prihatin terhadap hiburan bagi anak-anak indonesia. Mereka tak lagi mengenal lagu-lagu yang layak untuk anak seusia nya. Yang mereka tahu hanya lagu-lagu bertemakan cinta, sakit hati, bahkan tentang miras. Hal ini tentu saja sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak, mulai dari tingkah laku sampai pemikiran yang jauh dari usia mereka yang sebenarnya.
Faktor penyebabnya tentu sangat banyak, diantaranya:
1. Tidak ada lagi pencipta lagu anak-anak
Yang kita ketahui di era tahun 70 hingga tahun 90-an banyak sekali pencipta lagu anak-anak, contohnya AT. Mahmud, Ibu Sud, Pak Kasur, dan lain sebagainya. Dengan adanya para pencipta lagu anak tersebut tentu saja indonesia tidak akan kekurangan lagu anak, tetapi seiring dengan meninggalnya mereka maka seakan hilang pula rasa kepedulian terhadap lagu anak indonesia.
2. Anak-anak cenderung memilih lagu orang dewasa
Mengapa demikian? Tentu saja mereka akan memilih lagu-lagu tersebut, karena mereka sudah tidak terbiasa lagi dengan lagu-lagu seusia mereka. Yang mereka tahu hanya lagu-lagu dengan tema cinta dan lainnya.
3. Tontonan yang disuguhkan bukan untuk anak seusianya
Anak-anak biasanya cenderung langsung menyerap apa yang mereka lihat dan mereka dengar tanpa tahu apakah itu layak atau tidak untuk mereka. Memang ada suatu kontes menyanyi khusus anak-anak, tetapi lagu-lagu yang dibawakan pun bukan lagu untuk seusianya. Mereka selalu membawakan lagu-lagu orang dewasa, dengan alasan jika membawakan lagu anak-anak, mereka kurang bisa menunjukan kualitas vocal mereka. Padahal banyak lagu anak yang bisa menunjukan kualitas dari anak itu sendiri.
4. Bimbingan disekolah dan orang tua
Inilah yang sangat berperan penting dalam masalah ini, di sekolah memang ada pelajaran seni tetapi pada saat anak-anak tersebut diminta guru untuk menyanyi mereka memilih lagu dari band-band terkenal yang sedang booming pada saat itu. Dan dirumah pun terkadang orang tua tidak memberikan bimbingan untuk anaknya dalam hal ini.
Jika kita biarkan dengan keadaan seperti ini, tentu saja akan berakibat fatal bagi anak-anak yang merupakan generasi penerus bangsa. Mereka akan dewasa sebelum waktunya dan cenderung menempatkan diri layaknya orang dewasa. Maka untuk mencegah hal ini terjadi, maka diperlukan kerja sama dengan segala pihak yang bersangkutan. Mulai dengan cara menciptakan lagi lagu anak-anak, menggandeng para musisi untuk menyanyikan lagu anak-anak, media elektronik menayangkan tayangan khusus musik bagi anak-anak. Sebenarnya beberapa penyanyi indonesia sudah ada yang pernah menyanyikan kembali lagu anak-anak sebagai wujud kepedulian mereka terhadap musik bagi anak, seperti Melly Goeslow, Astrid, Judika, Sheila On 7, She, Tangga dan lain sebagainya. Tetapi hal itu tentu saja belum cukup, karena sangat diperlukan bimbingan dari orang tua. Setiap apa yang anak-anak tonton dan dengar orang tua perlu mengawasi dan memberikan penjelasan tentang apa yang sedang mereka saksikan. Untuk itu mari kita selamatkan generasi penerus bangsa mulai dari hal yang paling ringan.
Penulis : Vilie
0 komentar:
Post a Comment